Di Mana Jilbabmu, Saudariku?

Oleh: Tri Susio R.

Dimana Jilbabmu, Saudariku?

Pake baju apa ya hari ini? Begitu kira-kira yang terlintas otomatis di pikiran kita setiap hari. Lintasan pertanyaan seperti itu mungkin bukan hanya bagi mereka yang mementingkan penampilan saja, bagi yang sembrono sekalipun. Perbedaannya hanya pada pilihan yang dibuat. Yang dandy akan selalu tampil rapi, matching, dengan padu padan yang pas dan sempurna. Sedang yang lain mungkin tidak terlalu peduli.

Pakaian, sedikit banyak akan menggambarkan identitas pemakainya. Seperti apa seseorang akan nampak tercermin dari pakaian yang melekat di tubuhnya meski tidak mewakili keseluruhan. Namun itulah yang akan dinilai pertama kali oleh orang yang melihat. Terlebih lagi untuk seorang muslimah. Memilih baju tentu bukan sekedar yang disuka. Ada norma kepantasan mutlak yang dituntunkan, langsung dari langit.

Baca lebih lanjut

Pascaledakan di Moskow, Sentimen Anti-Muslim Meningkat

MOSKOW–Meledaknya bom bunuh diri yang terjadi di pusat kota Moskow sontak memicu kembali kebencian terhadap Muslim di Rusia. Meski hingga kini belum jelas siapa dalang di belakang pemboman ganda di kereta bawah tanah Rusia tersebut, Yang jelas adalah sentimen kebencian warga kota Moskow terhadap Muslim tengah memuncak. Galina Kozhevnikova dari Sova Center mengatakan ia dipukul setelah sebelumnya dimaki-maki dengan kata-kata rasial dan orang-orang di sekitar Nargiza yang menyaksikan pemukulan terhadapnya tidak langsung memberikan pertolongan.

Galina diasumsikan sebagai Muslim karena kulit gelapnya. Banyak warga Rusia menyebut pembom bunuh diri sebagai “syahid,” kata yang berarti martir bagi dunia Muslim. Radio populer di Moskow, Exho, melaporkan adanya dua orang perempuan berjilbab diminta bangun dari kursinya dan diusir dari kereta bawah tanah. Saksi mengatakan tidak ada sesorang pun yang memanggil polisi dan penumpang hanya menonton kejadian itu.

Baca lebih lanjut

Di Bandara Dulles, Seluruh Badan Nadia Digeledah

Seorang muslimah jadi korban Islamofobia AS lagi. Nadia Hassan mengeluhkan tindakan aparat Bandara Dulles Intenational Airport, Washington yang memerintakan pemeriksaan seluruh tubuh hanya karena Nadia mengenakan jilbab.

Insiden itu terjadi hari Selasa (5/1) ketika Nadia akan naik pesawat dari Washington menuju Los Angeles. Nadia menolak melepas jilbabnya untuk kepentingan pemeriksaan itu. “Peristiwa itu sangat memalukan dan membuat saya tidak nyaman,” kata Nadia pada Detroit News.

Menurut Nadia, aparat bandara sudah memeriksa koper, pakaian, laptop dan telepon genggamnya dengan alat pendeteksi bahan peledak. “Saya cuma diam karena tidak mau menimbulkan masalah. Tapi saya orang Amerika, bukan warga negara asing. Mengapa negara saya memperlakukan saya seperti ini,” ujar Nadia.

Baca lebih lanjut

Jagalah Kehormatanmu, Wahai Ukhti….

oleh: Ummu Unaysah

Menjadi laki-laki atau perempuan memang bukan pilihan kita. Tetapi menjadi laki-laki yang baik atau buruk adalah sebuah pilihan dalam genggaman kita. Terlebih-lebih bagi perempuan, mau menjadi wanita shalihat atau ahli maksiat adalah pilihan yang harus diambil.

Dalam setiap tayangan TiVi, dapat dipastikan bahwa wanita senantiasa menghiasi semua program. Iklan-iklanpun bertaburan bintang-bintang wanita sekalipun barang yang dijual tidak ada hubungan sama sekali dengan wanita. Wanita sudah menjadi bagian penting dalam promosi, bahkan komoditi itu sendiri.

Tak jarang, wanita-wanita seperti ini menjadikan profesi bintang publikasi sebagai cita-cita dan tujuan hidupnya karena dengannya popularitas dapat diraih dan duitpun menumpuk di kantong. Untuk mencapai tujuannya ini tak jarang mereka menggunakan segala cara. Tubuh yang Allah anugerahkan untuk dijaga kehormatan dan ditutupi auratnya justru dieksploitasi habis-habisan. Tak sedikit yang kemudian menggadaikannya…

Duhai diri, apa yang akan kau sampaikan di hadapan Rabbmu di hari pengadilan nanti?

Baca lebih lanjut

Akhir Zaman.. Penuh Keanehan!

Sesungguhnya keajaiban manusia di akhir zaman ini sangat banyak dan nyata sekali. Terkadang kita kurang jeli memperhatikannya sehingga terlihat dunia ini berjalan baik-baik saja. Namun, bila kita cermati dengan baik, kita akan menemukan segudang keajaiban dan keanehan dalam kehidupan manusia akhir zaman dan hampir dalam semua lini kehidupan. Keajaiban yang kita maksudkan di sini bukan terkait dengan persitiwa alam seperti gempa bumi, tsunami dan sebagainya, atau kejadian yang aneh-aneh lainnya, melainkan pola fikir manusia yang paradoks yang berkembang biak di akhir zaman ini.

Berikut ini adalah sebagian kecil dari berfikir paradoks yang berkembang akhir-akhir ini dalam masyarakat luas. Lebih ajaib lagi, berfikir paradoks tersebut malah dimiliki pula oleh sebagian umat Islam dan para tokoh mereka. Di antaranya :

Bila seorang pengusaha atau pejabat tinggi melakukan korupsi milyaran dan bahkan triliunan rupiah, maka aparat penegak hukum dengan mudah mengatakan tidak ada bukti untuk menahan dan mengadilinya.

Baca lebih lanjut

Tarik Jilbab, Wanita AS Terancam Dipenjara

Tarik Jilbab, Wanita AS Terancam Dipenjara
(CHICAGOTRIBUNE.COM)

Amal Abusumayah, Muslimah 28 tahun tinggal di Tinley Park, Illinois.

ILLINOIS–Islamofobia belum sepenuhnya hilang dari benak sebagian warga Barat. Kejadian yang menimpa Amal Abusumayah, Muslimah 28 tahun yang tinggal di Tinley Park, Illinois, ketika jilbabnya ditarik secara sengaja oleh Valerie Kenney, warga setempat, adalah salah satu buktinya.

Akibat perbuatannya itu, kini pelaku harus bersiap menjalani proses pengadilan pada 3 Desember mendatang, tuduhannya telah melakukan kekerasan karena kebencian. Dia terancam hukuman tiga tahun penjara serta denda 25 ribu dolar. Kejadiannya sendiri berlangsung tiga hari setelah peristiwa penembakan di Fort Hood, Texas, yang menewaskan 13 tentara Amerika pada Kamis (5/11) lalu.

Baca lebih lanjut

Ketiga Karyawati RSMI Mengaku Pasrah

JAKARTA–Ketiga karyawati medis RS Mitra Internasional (RSMI) Jatinegara: Sutiyem, Wiwin Winarsih, dan Suharti mengaku pasrah mengikuti proses pemutusan hubungan kerja (PHK) dari perusahaan. Demikian pengakuan mereka seperti dikutip M. Lutfie, pengacara ketiganya kepada Republika, Kamis (19/11).

M. Lutfie mengatakan, saat ini pihaknya akan menjalani tahapan-tahapan penyelesaian masalah ini yang mengarah pada berakhirnya status ketiga karyawati tersebut sebagai pekerja di RSMI. “Rencananya besok (20/11) akan ada pertemuan konsiliasi yang difasilitasi Sudinakertrans Pemkot Jaktim, sebagai pengganti pertemuan Selasa (17/11) lalu yang tidak jadi dilakukan,” ucapnya.

Baca lebih lanjut

Berjilbab, Tiga Karyawati RS Mitra Internasional Terancam PHK

JAKARTA — Tiga karyawati RS Mitra Internasional (RSMI) Jatinegara, Jakarta Timur: Sutiyem, Wiwin Winarsih, dan Suharti, terancam kehilangan pekerjaannya. Ini lantaran mereka bersikukuh mengenakan pakaian yang menutup hijab sebagai Muslimah.

Menurut Sutiyem, pihak RSMI telah mengeluarkan surat peringatan ketiga  pada 26 Agustus lalu. “Sekarang, saya dan dua teman saya dalam proses pemutusan hubungan kerja (PHK) dari perusahaan,” tuturnya kepada Republika, Rabu (18/11).

Sutiyem mengatakan, sebelum surat itu dikeluarkan, pihak manajemen RSMI menawarkan pengunduran diri bagi dirinya dan kedua kawannya. Menurutnya, dia juga mengaku ditawari sejumlah uang pesangon bila mengundurkan diri. Sutiyem dan dua orang lainnya menolak, lalu keluarlah surat peringatan kedua. Sutiyem melanjutkan, pihak perusahaan dan serikat pekerja lalu mengadakan pertemuan dan menyuruh ketiga orang tersebut memilih jalan pengadilan atau bipartit untuk menyelesaikan masalah. “Saya menolak mengundurkan diri walaupun ada pesangon karena itu bukan tujuan kami,” tuturnya.

Baca lebih lanjut

Qory Sandioriva, Putri Indonesia, dan Kontroversi Jilbab Yang Dilepas

Inilah sebagian hal yang senantiasa terjadi di Indonesia kita tercinta ini sebagai negara Muslim terbesar di dunia. Bahwa sebagian (besar) dari kita mungkin tak pernah menganggap bahwa perintah agama bisa diabaikan untuk kepentingan dunia yang tertentu. Bahkan sangat jauh dari Islam. Inilah sebuah potret jelas dari generasi muda kita.

Pemilihan Putri Indonesia 2009 sudah selesai. Dan Qory Sandioriva terpilih menjadi Putri Indonesia tahun ini. Siapa Qory Sandioriva? Qory, 18 tahun, berasal dari Nanggroe Aceh Darussalam. Sejak pertama kali diadakan pada tahun 2003, pada ajang ini, peserta dari NAD selalu mengenakan jilbab. Nah, kali ini, Qory tidak. Apa yang salah?

Baca lebih lanjut

Turki dan Sumpah Palsu Seorang Dokter

Mungkin ini efek dari pernyataan Syeikh Tantawi di Al-Azhar, Mesir. Mungkin juga karena Tukri memang negara yang sekular, dan rakyatnya tak memegang Islam dengan benar. Seorang wanita tua di kota Eskisehir ditolak dalam pemeriksaan medis oleh dokter, karena memakai jilbab.

Fatma Arduc, 69, dilarikan ke pusat kesehatan swasta karena sakit perut, tetapi, katanya, bukannya mendapatkan pemeriksaan medis, ia dihadapkan pada sebuah pertanyaan dari Dokter wanita, yang memeriksanya: "Mengapa Anda tertutup begini?"

Wanita tua itu menjawab dengan mengerutkan kening, "Ini adalah pakaian yang biasa kami kenakan." Gulsen Y., sang dokter, malah memintanya untuk membawa kartu identitas. Artuç kembali ke rumahnya mengambil kartu identitas. Melihat foto di KTP yang menunjukkan kepalanya tertutup, kali ini si dokter menyatakan bahwa gambar pada KTP dan kartu sehat Artuc tidak menyerupai dan ia kemudia menolak pemeriksaan medis wanita tua itu.

Baca lebih lanjut