Israel Izinkan Pengiriman Pakaian dan Sepatu ke Gaza

Gaza, (tvOne)

Israel akan mengizinkan pengiriman pakaian dan sepatu bagi orang Palestina di Jalur Gaza, untuk yang pertama kalinya dalam blokade ketat selama hampir tiga tahun, kata sejumlah pejabat Palestina, Senin (29/3). Sepuluh truk pertama akan tiba melalui titik perbatasan Gaza, yang diawasi tentara Israel pada Kamis (1/3).

Sebelumnya Israel mendapat tekanan internasional yang meningkat, agar mengendurkan blokadenya di Gaza yang kata PBB telah menghukum 1,5 juta orang di Gaza karena pemimpin mereka, Hamas yang menguasai wilayah itu berjanji menghancurkan negara Yahudi tersebut (Israel).

Israel melarang pengiriman semen dan baja ke Gaza, dengan alasan Hamas bisa menggunakannya untuk tujuan-tujuan militer. Daftar panjang barang yang diawasi juga mencakup benda yang disebut oleh para pengecam tidak memiliki nilai militer, seperti buku dan pensil warna untuk anak-anak.

Baca lebih lanjut

Israel Dorong Pengekangan Mahasiswa Muslim

CALIFORNIA–Seorang politisi Amerika yang didukung oleh lobi Zionis dari Universitas Irvine California, Chuck Dforeh, meminta pelarangan persatuan Mahasiswa Muslim di kampus tersebut. Dia menyebutkan bahwa persatuan mahasiswa Muslim itu mendukung gerakan Hamas.

Dforeh, yang sedang berusaha bisa menjadi nominasi dari Partai Republik untuk mencalonkan diri sebagai anggota Senat dari California meminta pelarangan itu melalui surat yang ditujukan kepada rektor Universitas Irvine. Kata dia, mahasiswa Muslim harus ditolak untuk memiliki serikat mahasiswa.

Seperti dikutip surat kabar Emirat al Khaleej, politisi Amerika ini di media massa berulang-uang menuduh mahasiswa Muslim mengumpulkan sumbangan bagi gerakan Hamas. Langkah Dforeh hanya kurang dari dua minggu setelah pemboikotan pidato duta besar Israel di Washington, Michael Oren, oleh para mahasiswa, termasuk mahasiswa Muslim, aktivis demokrasi dan anti-perang, serta para aktivis independen. Duta Besar dipaksa meninggalkan kampus. Sementara 11 mahasiswa ditangkap sebelum diambil tindakan disiplin.

Para mahasiswa ini menggunakan tipu muslihat yang cerdas dan inovatif untuk menentang pidato duta besar Israel tersebut. Mereka membuat kesepakatan di antara mereka sendiri untuk tidak melakukan protes dalam satu waktu. Namun masing-masing mahasiswa berdiri sepuluh menit untuk menyampaikan protes keras pada kebijakan entitas Zionis. Sementara yang lain memberikan tempuk tangan kepada mahasiswa yang berorasi sehingga merusak pidato dubes Israel. Begitu satu mahasiswa diusir, berdiri mahasiswa lain dan melakukan hal yang sama. Hal ini memaksa dubes Israel keluar dari ruangan.

Red: irf
Sumber Berita: infopalestina

Sumber: Republika Online

Otoritas Palestina Berkhianat, Hamas Tunda Rekonsiliasi

Hamas kemungkinan besar membatalkan rencana penandatangan rekonsiliasi dengan Fatah menyusul sikap Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang juga pimpinan Fatah terkait laporan tim investigasi PBB atas agresi Israel ke Jalur Gaza bulan Januari 2008.

Seperti diketahui, Abbas memberikan dukungan bagi penundaan pembahasan laporan tersebut di Dewan HAM PBB yang memicu kritik dan kecaman di Palestina. Abbas dianggap telah mengkhianati rakyat Palestina, karena penundaan tersebut sama artinya menyelamatkan para penjabat Israel yang terlibat dalam kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan di Jalur Gaza.

Bukan cuma kecaman dan kritikan tajam yang ditujukan ke Abbas, sejumlah elemen di Palestina dan di luar Palestina bahkan mendesak Abbas untuk mundur dari jabatannya sebagai presiden Palestina atas sikapnya tersebut.

Baca lebih lanjut