Israel Izinkan Pengiriman Pakaian dan Sepatu ke Gaza

Gaza, (tvOne)

Israel akan mengizinkan pengiriman pakaian dan sepatu bagi orang Palestina di Jalur Gaza, untuk yang pertama kalinya dalam blokade ketat selama hampir tiga tahun, kata sejumlah pejabat Palestina, Senin (29/3). Sepuluh truk pertama akan tiba melalui titik perbatasan Gaza, yang diawasi tentara Israel pada Kamis (1/3).

Sebelumnya Israel mendapat tekanan internasional yang meningkat, agar mengendurkan blokadenya di Gaza yang kata PBB telah menghukum 1,5 juta orang di Gaza karena pemimpin mereka, Hamas yang menguasai wilayah itu berjanji menghancurkan negara Yahudi tersebut (Israel).

Israel melarang pengiriman semen dan baja ke Gaza, dengan alasan Hamas bisa menggunakannya untuk tujuan-tujuan militer. Daftar panjang barang yang diawasi juga mencakup benda yang disebut oleh para pengecam tidak memiliki nilai militer, seperti buku dan pensil warna untuk anak-anak.

Baca lebih lanjut

Syaikh Qardhawi Kembali Difitnah Ramallah

dakwatuna.com – Tepi Barat, Otoritas Abbas di Ramallah terus melancarkan kampanye negatif terhadap Syaikh Yusuf Qardhawi melalui iklan komersial (reklame) di jalan-jalan kota-kota besar di Tepi Barat. Tujuannya untuk mencela Syaikh Qardhawi di berbagai kota di Tepi Barat. Kampanye ini berada di bawah pengawasan langsung gerakan Fatah dan Kantor Kepresidenan.

Otoritas Abbas di Ramallah mencoba untuk memanfaatkan ketidaktahuan warga mengenai rincian berbagai peristiwa yang berkaitan dengan Syaikh Qardhawi untuk memfitnah beliau di depan orang.

Perusahaan periklanan yang dikelola oleh Tarek Abbas, putra Mahmud Abbas, dalam beberapa hari terakhir, memasang reklame di kota Ramallah dan kota-kota lain di Tepi Barat berupa gambar-gambar Syaikh Qardhawi yang sedang bertemu dengan rabi Yahudi. Tertulis dalam reklame tersebut: “Pertemuan-pertemuan Qardhawi dengan orang-orang Israel”.

Melalui papan reklame tersebut gerakan Fatah dan otoritas Ramallah ingin meyakinkan warga Palestina bahwa Syaikh Qardhawi menemuai orang-orang Israel dan melakukan normalisasi dengan mereka.

Baca lebih lanjut

Otoritas Palestina Berkhianat, Hamas Tunda Rekonsiliasi

Hamas kemungkinan besar membatalkan rencana penandatangan rekonsiliasi dengan Fatah menyusul sikap Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang juga pimpinan Fatah terkait laporan tim investigasi PBB atas agresi Israel ke Jalur Gaza bulan Januari 2008.

Seperti diketahui, Abbas memberikan dukungan bagi penundaan pembahasan laporan tersebut di Dewan HAM PBB yang memicu kritik dan kecaman di Palestina. Abbas dianggap telah mengkhianati rakyat Palestina, karena penundaan tersebut sama artinya menyelamatkan para penjabat Israel yang terlibat dalam kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan di Jalur Gaza.

Bukan cuma kecaman dan kritikan tajam yang ditujukan ke Abbas, sejumlah elemen di Palestina dan di luar Palestina bahkan mendesak Abbas untuk mundur dari jabatannya sebagai presiden Palestina atas sikapnya tersebut.

Baca lebih lanjut