Tafsir Kata ‘Jahiliah’

Assalamualaikum Wr Wb
Ustaz, apakah benar tafsir kata ‘jahiliah’ adalah kebodohan. Apakah sudah ada istilah jahiliah pada zaman jahiliah dahulu. Mohon jelaskan pula contoh-contoh jahiliah menurut Alquran. Terima kasih.

Fatih, Surabaya

Wa alaikumussalam Wr Wb
Terminologi ‘jahiliah’ muncul di dunia setelah periode Islam. Alquranlah yang memunculkan istilah ini. Karena itu, tak satu pun kamus bahasa yang mengangkat istilah jahiliah pada periode pra-Islam. Istilah jahiliah dalam Alquran kemudian dipopulerkan oleh Nabi SAW, seperti ungkapan beliau kepada sahabat Abu Dzar: “Sungguh masih ada dalam dirimu unsur kejahiliahan.”

Perkataan Rasulullah itu diriwayatkan Imam Muslim dari Abdurrahman bin Suweid, berkenaan dengan nasihat Rasulullah kepada Abu Dzar agar memperlakukan budaknya bukan dengan cara-cara jahiliah. Syariat islam yang dipesankan Rasulullah adalah memerintahkan Abu Dzar agar memberi makanan dan pakaian para budak seperti yang dimakan dan dipakai oleh majikan, juga larangan membebani mereka di luar batas kemampuan. Dianjurkan pula menolong dan meringankan beban pekerjaan mereka.

Baca lebih lanjut

Memperlakukan Mushaf Rusak

Assalamuálaikum wr. wb

Mohon penjelasan bagaimana adab memperlakukan mushaf Al-Qurán yang sudah rusak karena lapuk dan sebagian halamannya hilang. Salah seorang ustadz pernah mengajarkan agar dibakar sehingga tulisannya hilang kemudian bisa dibuang dimana saja karena tidak tertera kalamullah lagi. Tetapi saya juga pernah mendengar di suatu ta’lim bahwa membakar mushaf adalah dosa besar karena dapat dikategorikan sebagai penghinaan terhadap kalam ilahi.

Jazakumullah khairan

Jarot Haryanto

Baca Jawabannya..

Cara Bersemangat dan Berpikir Positif

Assalamu’alaykum Wr. Wb.

Kepada Yth. Bapak Ustadz pengasuh rubrik konsultasi eramuslim, aaya seorang mahasiswa di Bandung, pada saat akhir tahun ke-2 kuliah (semester 5), saya terpaksa meninggalkan kuliah karena ada masalah keluarga, juga karena ada masalah lain.

Saat ini setelah dua tahun berlalu alhamdulillah masalah-masalah tersebut sudah selesai dan saya pun berniat untuk melanjutkan kuliah kembali karena masih terdaftar di sebuah PTN. Namun ternyata ketika kembali memasuki aktivitas kuliah, saya justru malah mengalami tekanan mental dari diri sendiri. Entah kenapa saya merasa minder dan rendah diri, malu pada teman-teman dan keluarga, karena saya melihat teman-teman seangkatan sebagian sudah banyak yang lulus dan juga bekerja. Saya jadi merasa gagal, malu karena tertinggal jauh dari teman-teman. Saya jadi malas, apatis, dan lemah semangat, terasa sulit sekali untuk membangitkan motivasi lagi sehingga niat untuk meneruskan kuliah pun jadi terasa malas dan terasa menjadi beban.

Baca lebih lanjut