Anjuran Untuk Jujur dan Peringatan dari Dusta

عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلىَ البِرِّ وَإِنَّ البرَّ يَهْدِيْ إِلىَ الجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتىَّ يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِيْقاً وَإِيَّاكُمْ وَالكَذِبَ فَإِنَّ الكَذِبَ يَهِدِى إِلىَ الفُجُوْرِ وَإِنَّ الفُجُوْرَ يَهْدِي إِلىَ النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيتَحَرَّى الكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كذاباً  رواه مسلم .

Abdullah bin Mas’ud berkata: “Bersabda Rasulullah: Kalian harus jujur, karena sesungguhnya jujur itu menunjukkan kepada kebaikan, dan kebaikan itu menunjukkan kepada jannah. Seseorang senantiasa jujur dan berusaha untuk jujur sehingga ditulis di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan kalian jauhilah dusta, karena sesungguhnya dusta itu menunjukkan kepada keburukan, dan keburukan itu menunjukkan kepada neraka. Seseorang senantiasa berdusta dan berusaha untuk berdusta sehingga ditulis di sisi Allah sebagai seorang pendusta.”
(Hadits Riwayat Muslim) ~ Shohih Muslim; hadits no. 6586.

Perowi

Dia adalah Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud, salah seorang Assabiquun Al-awwaluun (golongan yang pertama-tama masuk Islam), termasuk kalangan sahabat utama dan ahli fiqih, hafal dari Rasulullah SAW 70 surah. Meninggal di Madinah tahun 32 H dalam usia 60 tahun.

Makna umum

Dalam hadits ini terkandung isyarat, bahwa siapa yang berusaha untuk jujur dalam perkataan, maka akan menjadi karakternya; dan barangsiapa sengaja berdusta dan berusaha untuk dusta, maka dusta menjadi karakternya. Baca lebih lanjut

Tafsir Kata ‘Jahiliah’

Assalamualaikum Wr Wb
Ustaz, apakah benar tafsir kata ‘jahiliah’ adalah kebodohan. Apakah sudah ada istilah jahiliah pada zaman jahiliah dahulu. Mohon jelaskan pula contoh-contoh jahiliah menurut Alquran. Terima kasih.

Fatih, Surabaya

Wa alaikumussalam Wr Wb
Terminologi ‘jahiliah’ muncul di dunia setelah periode Islam. Alquranlah yang memunculkan istilah ini. Karena itu, tak satu pun kamus bahasa yang mengangkat istilah jahiliah pada periode pra-Islam. Istilah jahiliah dalam Alquran kemudian dipopulerkan oleh Nabi SAW, seperti ungkapan beliau kepada sahabat Abu Dzar: “Sungguh masih ada dalam dirimu unsur kejahiliahan.”

Perkataan Rasulullah itu diriwayatkan Imam Muslim dari Abdurrahman bin Suweid, berkenaan dengan nasihat Rasulullah kepada Abu Dzar agar memperlakukan budaknya bukan dengan cara-cara jahiliah. Syariat islam yang dipesankan Rasulullah adalah memerintahkan Abu Dzar agar memberi makanan dan pakaian para budak seperti yang dimakan dan dipakai oleh majikan, juga larangan membebani mereka di luar batas kemampuan. Dianjurkan pula menolong dan meringankan beban pekerjaan mereka.

Baca lebih lanjut