Israel Batasi Akses Masuk Menuju Al Aqsa

JERUSALEM–Polisi Israel memperketat akses bagi para jamaah shalat ke Masjid Al Aqsa pada hari Senin (29/3), menyusul libur panjang umat Yahudi. Mereka yang diizinkan masuk hanyalah jamaah laki-laki berusia lima puluh tahun ke atas dan di atas pemegang kartu identitas biru. Mereka juga tidak akan mengizinkan pengunjung asing untuk memasuki al Haram al Syarif (al Quds).

Polisi tidak menjelaskan sampai kapan aturan itu diberlakukan. Mereka juga meningkatkan penjagaan di Jerusalem. Libur Paskah Yahudi akan dimulai petang ini sampai dua hari ke depan.  Selain di Jerusalem, Israel juga memperketat pengawasan di Tepi Barat. “Ribuan polisi telah kami siagakan di seluruh penjuru kota,” ujar pejabat kepolisian di Jerusalem, Nissim Edri, kepada Radio Israel. Mereka menempatkan pesonilnya di gerbang Kota Lama dan melakukan pemeriksaan ketat terhadap identitas warga Jerusalem.

Baca lebih lanjut

Syaikh Tamimi: Masjid Al-Aqsha akan Segera Runtuh

Syaikh Taysir Tamimi, ketua mahkamah Palestina memperingatkan kemungkinan akan runtuhnya masjid Al-Aqsha karena penggalian yang dilakukan oleh zionis Yahudi di bawah lantai masjid dan sekitarnya.

Syaikh Tamimi mengatakan hal tersebut dalam sebuah konferensi pers yang diadakan pada hari rabu kemarin (20/1) di Ramallah.

“Saya takut, kekhawatiran saya ini adalah yang terakhir sebelum runtuhnya masjid Al-Aqsha dan saya berharap umat Islam dunia harus segera bangun dari tidurnya untuk membela Al-Aqsha,” kata Syaikh Tamimi.

Pada konferensi pers tersebut Syaikh Tamimi juga memperlihatkan kepada pers, foto tanah yang longsor yang terjadi di dekat masjid Al-Aqsha akibat penggalian yang dilakukan zionis Yahudi di tempat itu, termasuk baru-baru ini runtuhnya sebagian kompleks masjid di wilayah Silwan yang terjadi hari Senin lalu, dan ia mengungkapkan bahwa adanya lubang yang dalam di bawah tanah.

Dia menekankan bahwa persoalan ini sangat serius, dan telah berulang kali ia memberikan peringatan akan akibat dari penggalian zionis Israel di bawah masjid Al-Aqsha, dan kembali menegaskan bahwa penggalian tersebut akan menyebabkan runtuhnya masjid Al-Asha, seperti dilaporkan AFP.

Baca lebih lanjut

Israel-Vatikan Negosiasi Soal Al-Quds

Masjid Al Aqsa (AP)

JERUSALEM–Israel dan Vatikan memulai negosiasi pendahuluan tentang kepemilikan dan status situs-situs bersejarah umat Katholik di Al-Quds, wilayah di Jerusalem Timur yang diokupasi Israel. Menurut sebuah sumber di Vatikan, pihaknya menginginkan agar tempat itu dijaga keamanannya, termasuk dari kemungkinan suatu saat di masa yang akan datang diambil alih pemerintah Israel dan diklaim sebagai milik negara.

Vatikan juga ingin “pengembalian dari sejumlah properti yang pernah diambil di masa lalu” dari Israel. Pada tahun 1950, Israel pernah melakukan penghancuran terhadap satu gereja bersejarah di utara Caesaria, sebuah kota bersejarah di Palestina.

Nantinya, setelah negosiasi pendahuluan ini, Israel dan Vatikan akan kembali bertemu di Roma pada Mei tahun ini untuk pembicaraan yang lebih rinci dan nyata. Selain masalah di atas, Vatikan juga menuntut dikembalikannya sebidang tanah gereja yang disita Israel. Tanah itu telah menjadi milik gereja sejak Kesultanan Usmaniyah meninggalkan wilayah itu sejak awal abad ke-19, jauh sebelum Israel masuk dan mengklaim banyak wilayah di Palestina tahun 1948.

Sejumlah pengamat tak yakin Israel bakal memenuhi permintaan Vatikan itu. Pasalnya, di tanah-tanah milik gereja itu, mereka mendirikan bangunan-bangunan baru. Ada lagi satu tempat yang dua keyakinan itu mengklaim sebagai warisan sejarah agama mereka. Di sebuah tempat di Cenale, pada lantai duanya diyakini merupakan tempat di mana Yesus melakukan jamuan makan terakhirnya. Namun Yahudi juga mengklaim, di bawah gedung itu merupakan situs makam Raja Daud.

Baca lebih lanjut

Ba’asyir: Indonesia Harus Kirim Pasukan

Ba'asyir: Indonesia Harus Kirim Pasukan

BOGOR–Pemerintah seharusnya mengirimkan pasukan bantuan bagi Palestina, menyusul serangan Israel ke Masjid Al-Aqsa. Dengan jumlah penduduk Muslim mayoritas, negara Indonesia harusnya memimpin pergerakan bantuan bagi negara Palestina. “Indonesia harus mengirim mujahid ke Palestina,” kata KH Abu Bakar Ba’asyir dalam acara intermediate training Latihan Kepemimpinan II Tingkat Nasional yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang diadakan di aula Kampus Analis Kimia, Kota Bogor, Ahad (1/10) malam.

Dengan negara Yahudi Israel, ujarnya, tidak cukup hanya dilakukan dengan perundingan. “Harus dengan perang,” ucapnya. Dengan perang itulah, Israel dapat disingkirkan dari negeri Palestina. Dan juga, dengan memberikan perang kepada Israel, dapat menunjukkan ketegasan negara-negara Islam terhadap kekejian yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina.

Menurut Ba’asyir, negara Indonesia harus menghimpun rakyat untuk berjihad di Palestina. “Dengan jihad, Islam akan memperoleh kemuliaan,” ucap Ba’asyir. Saat ini, Ba’asyir mengatakan, tingkat kesadaran untuk berjihad di Indonesia masih sangat rendah. Meskipun terdapat banyak organisasi masyarakat (Ormas) Islam, namun tak sedikit pun hal itu membuat negara barat menghormati Indonesia. “Kita harus mengangkat senjata. Bukan untuk membunuh, tapi untuk menakut-nakuti,” katanya. Dengan sikap menakut-nakuti tersebut, pihak barat akan memberi rasa hormat kepada bangsa Indonesia.

Baca lebih lanjut

KISPA: Jadikan Jumat Ini sebagai Hari Pembelaan Masjid Al-Aqsha

Rezim Israel telah melakukan tindakan penistaan dan penodaan terhadap kemuliaan dan kesucian masjid Al Aqsha, kiblat umat Islam pertama yang berada di tanah suci Al Quds.

Tindakan penistaan dan penodaan tersebut terjadi pada hari Ahad, 25/10/2009, ketika ratusan pasukan Rezim Israel dengan arogan dan sombongnya menyerbu tempat suci umat Islam, mereka masuk ke pelataran masjid Al Aqsha, memukuli jama’ah dan menembakkan peluru karet, gas air mata, serta melemparkan granat.

Akibatnya, jama’ah masjid luka-luka, darah berceceran membasahi pelataran masjid, banyak korban berjatuhan, dan sebagian lagi di tangkap.

Kekerasan dan kebiadaban terus berlanjut, masjid suci kaum muslimin dinodai oleh tangan-tangan jahat Rezim Israel, akankah kita berdiam diri saja ???

Baca lebih lanjut

Galian di Bawah Al-Aqsha Masih Berlangsung, Al-Aqsha Akan Segera Rubuh

Amman-Infopalestina : Wakil ketua komisi pembangunan Masjid Al-Aqsha dan Kubbah Shakhra, Raivi Najem menyebutkan, tindakan Zionis pada Masjid Al-Aqsha ibarat balon yang siap diletuskan kapan saja bagi warga Al-Quds, kaum muslimin dan Arab. Termasuk di dalamnya taktik yang selalu berubah untuk sampai pada strategi yang baku yaitu menjadikan Al-Quds sebagai ibukota bagi Yahudi, tak terbagi dengan Arab, membangun haikal dan mengeluarkan warga Arab yang merupakan penduduk mayoritas Al-Quds saat ini. Semua ini terangkum dalam rancangan Zionis terhadap Al-Quds hingga tahun 2020. Mereka menargetkan, penduduk Arab saat itu, tak lebih dari 15 % saja.

Dalam wawancaranya dengan harian Al-Gad Selasa (13/10) Najem mengatakan, pemerintah Israel akan terus melakukan rencananya mengagali Al-Aqsha hingga masjid tersebut rubuh. Baik dengan galian ataupun dengan gempa bumi buatan. Saat itu tiba, mereka akan menyingkirkan semua bangunan lalu membuat kota yahudi di atasnya, sesuai dengan apa yang mereka sebarkan gambar-gambarnya di banyak kesempatan.

Baca lebih lanjut

Masjid Al Aqsa Terkepung 50 Sinagoga

AMMAN, KOMPAS.com — Sebuah laporan resmi dari Palestina yang dikeluarkan pada Selasa (28/4) oleh lembaga Warisan dan Waqaf Al Aqsha mengungkapkan bahwa lebih dari 50 sinagoga (tempat ibadah Yahudi) telah didirikan dalam beberapa tahun belakangan di sekitar Masjid Al Aqsa.

Sejumlah sinagoga lagi akan dibangun, yang terbesar akan didirikan di sekolah Tankaseyah, bagian dari Masjid Al Aqsa.

Laporan yang disampaikan ke Kantor PBB di Amman, Jordania, tersebut menyatakan bahwa pemerintah pendudukan Israel telah menyetujui rencana pembangunan sinagoga itu dan menyediakan dana 40 juta dollar AS bagi tujuan tersebut.

Sinagoga terdekat dengan Masjid Al Aqsa dihiasi kubah besar yang dibangun secara sengaja guna mengganggu pemandangan dan menghalangi kubah Masjid Umar (Dome of Rock Mosque). Laporan itu juga menyatakan, sinagoga tersebut berada di bawah Masjid Al Aqsa. Sementara itu, sebuah terowongan digali oleh penguasa Israel dan kelompok Yahudi selain pembangunan sinagoga besar berukuran 1.000 meter persegi yang akan dibangun di lapangan Bouraq (Tembok Ratapan).

Selain itu, ada rencana untuk membangun satu sinagoga di Menara Al Laqlaq, daerah yang meliputi Masjid Al Aqsa di sisi timur laut. Sinagoga besar yang direncanakan segera dibangun di Lapangan Al-Bouraq tersebut akan digunakan sebagai pusat pengajaran Taurat dan rencana lain bagi sinagoga Burj Al-Laqlaq yang daerahnya meliputi Masjid Al Aqsa ke bagian timur laut.

Pemerintah pendudukan Israel juga berencana membangun sebanyak 35 rumah, 1sinagoga, dan 1.000 permukiman baru Yahudi di lingkungan Masjid Al Aqsa.

ONO
Sumber : Ant

Sumber: KOMPAS.com