Insyaa-aLLAAH :)

“إِنْشَاءَ اللّه”
insyaAllah“..

Seringkah Anda mengucapkannya? Apa yang Anda maksudkan setiap kali mengucapkannya? Terkadang, “insyaAllah” digunakan untuk menyatakan ketidakpastian kita terhadap suatu janji.. Terkadang pula, “insyaAllah” diucapkan untuk mengelak, padahal saat itu di benak terlintas kepastian untuk tidak hadir.

Baca lebih lanjut

Sunnah-sunnah Puasa

Berikut adalah beberapa amalan yang disunnahkan pada saat puasa.

1. Percepat berbuka begitu waktu adzan Maghrib sudah masuk

Rasulullah SAW bersabda: “Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.”
[HR. Bukhari no. 1957 dan Muslim no. 1098, dari Sahl bin Sa’ad. Hadits shohih].

Bagaimana dengan seorang Mu’adzin yang harus mengumandangkan adzan Maghrib? Hendaknya mu’adzin tersebut mengumandangkan adzan terlebih dahulu, untuk menyampaikan kepada orang-orang Mukmin bahwa waktu Maghrib telah tiba. Setelah selesai adzan, baru ia turut berbuka.

Baca lebih lanjut

Kiat Antigalau (Al-Furqoon: 58)

Sebenarnya, resep-resep dan kiat-kiat antigalau sudah Allah tunjukkan kepada kita, antara lain di dalam Kitab Al Qur-an. Salah satu ayat yang menunjukkannya adalah ayat ke-58 dari surah Al-Furqoon (25) 😉

وَتَوَكَّلْ عَلَى الْحَيِّ الَّذِي لَا يَمُوتُ وَسَبِّحْ بِحَمْدِهِ ۚ وَكَفَىٰ بِهِ بِذُنُوبِ عِبَادِهِ خَبِيرًا ~ ٢٥:٥٨

Dan bertawakkallah kepada Allah Yang Hidup (Kekal), Yang Tidak Mati, dan bertasbihlah dengan memujiNya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-dosa hamba-hambaNya.” [Q.S. 25: 58]

Di dalam ayat tersebut tertuang kiat-kiat antigalau untuk kita, agar kita tidak terlalu bersedih.. 😉

Berikut adalah Kiat-kiat Antigalau:

Baca lebih lanjut

Anjuran Untuk Jujur dan Peringatan dari Dusta

عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلىَ البِرِّ وَإِنَّ البرَّ يَهْدِيْ إِلىَ الجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتىَّ يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِيْقاً وَإِيَّاكُمْ وَالكَذِبَ فَإِنَّ الكَذِبَ يَهِدِى إِلىَ الفُجُوْرِ وَإِنَّ الفُجُوْرَ يَهْدِي إِلىَ النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيتَحَرَّى الكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كذاباً  رواه مسلم .

Abdullah bin Mas’ud berkata: “Bersabda Rasulullah: Kalian harus jujur, karena sesungguhnya jujur itu menunjukkan kepada kebaikan, dan kebaikan itu menunjukkan kepada jannah. Seseorang senantiasa jujur dan berusaha untuk jujur sehingga ditulis di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan kalian jauhilah dusta, karena sesungguhnya dusta itu menunjukkan kepada keburukan, dan keburukan itu menunjukkan kepada neraka. Seseorang senantiasa berdusta dan berusaha untuk berdusta sehingga ditulis di sisi Allah sebagai seorang pendusta.”
(Hadits Riwayat Muslim) ~ Shohih Muslim; hadits no. 6586.

Perowi

Dia adalah Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud, salah seorang Assabiquun Al-awwaluun (golongan yang pertama-tama masuk Islam), termasuk kalangan sahabat utama dan ahli fiqih, hafal dari Rasulullah SAW 70 surah. Meninggal di Madinah tahun 32 H dalam usia 60 tahun.

Makna umum

Dalam hadits ini terkandung isyarat, bahwa siapa yang berusaha untuk jujur dalam perkataan, maka akan menjadi karakternya; dan barangsiapa sengaja berdusta dan berusaha untuk dusta, maka dusta menjadi karakternya. Baca lebih lanjut

Tafsir Kata ‘Jahiliah’

Assalamualaikum Wr Wb
Ustaz, apakah benar tafsir kata ‘jahiliah’ adalah kebodohan. Apakah sudah ada istilah jahiliah pada zaman jahiliah dahulu. Mohon jelaskan pula contoh-contoh jahiliah menurut Alquran. Terima kasih.

Fatih, Surabaya

Wa alaikumussalam Wr Wb
Terminologi ‘jahiliah’ muncul di dunia setelah periode Islam. Alquranlah yang memunculkan istilah ini. Karena itu, tak satu pun kamus bahasa yang mengangkat istilah jahiliah pada periode pra-Islam. Istilah jahiliah dalam Alquran kemudian dipopulerkan oleh Nabi SAW, seperti ungkapan beliau kepada sahabat Abu Dzar: “Sungguh masih ada dalam dirimu unsur kejahiliahan.”

Perkataan Rasulullah itu diriwayatkan Imam Muslim dari Abdurrahman bin Suweid, berkenaan dengan nasihat Rasulullah kepada Abu Dzar agar memperlakukan budaknya bukan dengan cara-cara jahiliah. Syariat islam yang dipesankan Rasulullah adalah memerintahkan Abu Dzar agar memberi makanan dan pakaian para budak seperti yang dimakan dan dipakai oleh majikan, juga larangan membebani mereka di luar batas kemampuan. Dianjurkan pula menolong dan meringankan beban pekerjaan mereka.

Baca lebih lanjut

Umar dengan Umur

Oleh: Moeflich Hasbullah

Umar bin Khattab (581-644) adalah khalifah yang telah membentangkan pengaruh Islam di sejumlah wilayah yang berada di luar Arab Saudi. Di masanya, Mesopotamia, sebagian Persia, Mesir, Palestina, Suriah, Afrika Utara, dan Armenia, jatuh ke dalam kekuasaan Islam.

Kekuatan sebagai pemimpin sangat luar biasa, hadir berkat tempaan sang pemimpin agung, Muhammad Rasulullah SAW. Namun, di balik kesuksesannnya sebagai pemimpin negara, Umar tetaplah seorang pribadi yang sangat sederhana.

Suatu hari, anak laki-laki Umar bin Khattab pulang sambil menangis. Sebabnya, anak sang khalifah itu selalu diejek temantemannya karena bajunya jelek dan robek. Umar lalu menghiburnya. Berganti hari, ejekan teman-temannya itu terjadi lagi, dan sang anak pun pulang dengan menangis.

Baca lebih lanjut

Hukum Meminta-minta Karena Cacat

Oleh: Ustadz Sigit Pranowo, Lc. al-Hafidz

assalamu’alaikum wr wb

Bagaimana hukum meminta-minta ( cacat fisik ) yang selanjutnya dijadikan sebagai mata pencaharian.

Jazakumullah kasiran

Wassalamu’alaikum wr wb

muda

Jawaban:

Baca lebih lanjut

Ikhlas dalam Bersedekah

Oleh: Hamli Syaifullah

Sedekah merupakan salah satu teori yang diberikan oleh Allah SWT untuk melipatgandakan harta yang dimiliki. Entah itu dilipatgandakan di dunia ataupun di akhirat kelak.

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah) adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap butir, seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Ia kehendaki. Dan Allah Mahaluas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (alBaqarah [2]: 261).

Sangat menggiurkan sekali iming-iming yang ditawarkan oleh Allah dalam ayat tersebut. Di mana satu berbanding dengan tujuh. Hal inilah yang belum bisa disadari oleh umat Islam. Sebuah teori ekonomi untuk menginvestasikan harta yang dimiliki dengan hasil yang berlipat-lipat.

Baca lebih lanjut

Gadis Muslim 15 Tahun Diterima 13 Kampus AS

Hidayatullah.com–Namanya Saheela Ibraheem, usianya baru15 tahun. Putri seorang imigran asal Nigeria itu bingung hendak melanjutkan sekolah di perguruan tinggi mana, sebab tidak semua kampus bersedia menerima anak seusianya sebagai mahasiswa.

Akhirnya Saheela mendaftarkan diri ke 14 perguruan tinggi, termasuk  tujuh kampus Ivy League — perguruan tinggi paling bergengsi di Amerika.

Hasilnya, ia diterima di 13 perguruan tinggi sekaligus. Termasuk 6 dari tujuh kampus Ivy League. Hanya Universitas Yale yang menolaknya, mungkin karena usianya dianggap masih agak muda.

Meskipun 13 perguruan tinggi menerimanya menjadi mahasiswa, ia harus berdebat berminggu-minggu untuk menentukan satu pilihan. Bimbang antara pilihan MIT dan Harvard, ia lalu mengunjungi kedua kampus itu bulan lalu.

Baca lebih lanjut

Daulah Abbasiyah: Al-Mustanjid, Sang Pembebas Pajak

Daulah Abbasiyah: Al-Mustanjid, Sang Pembebas PajakREPUBLIKA.CO.ID, Dia dilantik sebagai khalifah Bani Abbasiyah ke-32 (1160-1170 M) pada hari meninggalnya sang ayah, Al-Muqtafi. Nama aslinya Yusuf bin Al-Muqtafi. Al-Mustanjid dilahirkan pada 518 H. Ibunya seorang mantan budak dari Karji bernama Thawus.

Di kalangan sejarawan, dia dikenal sebagai sosok khalifah yang adil dan penuh kasih sayang. Dia membebaskan rakyat dari wajib pajak di beberapa wilayah. Bahkan di Irak, bea cukai tidak berlaku sama sekali. Dia adalah sosok yang keras terhadap mereka yang merusak.

Khalifah Al-Mustanjid pernah memenjarakan seorang laki-laki yang melakukan kejahatan terhadap manusia. Kemudian ada seorang kawannya yang datang untuk menebusnya dari penjara dengan uang sebesar 10.000 dinar. Al-Mustanjid berkata, “Aku akan memberikan uang kepadamu sebanyak 1.000 dinar, dengan syarat engkau tunjukkan kepadaku orang semacam ini sehingga aku menangkapnya dan memenjarakannya agar manusia selamat dari kejahatannya.”

Baca lebih lanjut